Terapi Lintah dalam Khazanah Kedokteran islam
![]() |
Terapi Lintah dalam Khazanah Kedokteran Islam |
Terapi Lintah atau bisa juga di sebut Hirudoterapi sudah digunakan sejak abad ke 5 Sebelum Masehi pengobatan dengan cara mengeluarkan darah sudah sangat tua usianya, terapi lintah termasuk teknik pengeluaran darah yang telah ditulis pertama kali dalam bahasa sansekerta kuno di india.
Pengobatan terapi lintah terus berkembang bangsa Roma di Eropa mengenal terapi lintah dan memberi nama Hirudo untuk pengobatan dengan menggunakan lintah sebagai alat terapi, pada tahun 1758 seorang ahli botani, dokter dan ahli hewan di Swedia merupakan peletak dasar sistematik dan terminologi biologi modern menggunakan lintah untuk mengobati nyeri rematik bahkan pada tahun 525-605 M Alexander de Tralles menggunakan lintah untuk mengobati kehilangan pendengaran.
Terapi Lintah dalam Khazanah Kedokteran Islam
Terapi Lintah dalam Khazanah Kedokteran Islam
Dalam kedokteran Islam di Arab yaitu Ibnu Sina tahun 978-1037 M percaya lintah dapat mengeluarkan darah dari bagian tubuh yang lebih dalam dibandingkan dengan bekam basah, Ibnu Sina menuliskan tentang terapi lintah dalam kitabnya yang berjudul Alqanoon Fi-Tibb
Pada masa selanjutnya Khazanah kedokteran islam yang membahas atau meneliti tentang terapi lintah dapat di temukan dalam kitab Kitabul Umda Fi Jarahat yang di tulis oleh Ibnu Maseehi anatara tahun 1233-1286 dalam kitab Ibnu Maseehi mengurai karakteristik lintah yang dapat di gunakan untuk pengobatan yaitu lintah yang berwarna seperti dedak, merah agak kehitaman, seperti hati, kuning dan bertubuh kurus.
Pada masa selanjutnya Khazanah kedokteran islam yang membahas atau meneliti tentang terapi lintah dapat di temukan dalam kitab Kitabul Umda Fi Jarahat yang di tulis oleh Ibnu Maseehi anatara tahun 1233-1286 dalam kitab Ibnu Maseehi mengurai karakteristik lintah yang dapat di gunakan untuk pengobatan yaitu lintah yang berwarna seperti dedak, merah agak kehitaman, seperti hati, kuning dan bertubuh kurus.
Pada era modern yang lebih maju pengobatan dengan mengunakan terapi lintah di perkenalkan oleh Abdul Latif pada abad ke 12 M yang menulis bahwa lintah dapat digunakan untuk membersihkan jaringan penyakit setelah operasi pembedahan. Dia melakukannya, walaupun ia mengerti resiko menggunakan lintah. Ia memberikan saran untuk pasien bahwa lintah harus dibersihkan sebelum digunakan dan kotoran dan debu "yang melekat pada lintah harus dihilangkan" sebelum penggunaan, setelah lintah menghisap darah keluar, garam harus "diteteskan dibagian tubuh manusia. serperti dikutip Nurdeen Deuraseh dalam karyanya "Ahadith of the Prophet on Healing in Three Things (al-Shifa’ fi Thalatha): An Interpretational", Journal of the International Society for the History of Islamic Medicine".
Ternyata islam sudah mengenal pengobatan terapi lintah atau Hirudoterapi sejak lama dan sampai sekarang terus digunakan sebagai pengobatan yang memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan manusia seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur'an
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.QS Yunus ayat 57
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. An Nuur ayat 45
Ternyata islam sudah mengenal pengobatan terapi lintah atau Hirudoterapi sejak lama dan sampai sekarang terus digunakan sebagai pengobatan yang memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan manusia seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur'an
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.QS Yunus ayat 57
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. An Nuur ayat 45
Terapi Lintah dalam Islam
Terapi Lintah Dalam Kedokteran Islam
Khazanah kedokteran Islam
HirudoTerapi
Lintah Hirudo Medicinalis
Lintah Hirudo Verbana
Terapi Lintah di Indonesia
Posting Komentar